Senin, 26 Agustus 2013

Sepeda Cinta Ayana:D

Kali ini ane hadir membawa cerita karangan sobat kita Kenzō Katō
nah untuk lebih jelasnya silahkan dibaca ya ceritanya :D






          Sore itu aku dan kawanku sedang latihan sepak bola sampai petang menjelang , karena 2 hari lagi kami harus bertanding di final melawan tim sekolah lain. Saat seru-serunya bermain , permainan pun terhenti saat bola yang aku tendang keluar lapangan dan mengenai kepala seorang gadis yang sedang bersepeda hingga ia terjatuh. Aku segera menghampirinya dan menanyakan keadaannya , untung ia tidak terluka. Akupun menawarkan diri untuk mengantarkan dia pulang , dia pun menyetujui permintaanku. Aku segera membonceng dia dengan sepedanya dan mengantarkan ia pulang. Saat di jalan aku bertanya namanya , “Ayana” jawabnya sambil terus mengusap kepalanya yang terkena bolaku tadi. “Maaf ya soal kejadian tadi” aku berusaha terus meminta maaf , “iya nggak apa-apa” jawabnya . Aku bertanya soal kehidupannya , ternyata dia anak baru di perumahan tempat aku tinggal , rumahnya hanya beberapa blok dari rumahku , karena pekerjaan ayahnya yang membuat ia harus pindah dari tempat tinggalnya. Ayana gadis yang cantik dan periang , namun ia mudah sekali tertidur , bahkan saat aku bonceng ia juga sempat tertidur di punggungku. “Udah sampe nih” kataku sambil membangunkan dia , “eh, maaf ya” “iya nggak apa-apa kok” jawabku. Malam itu aku sms ayana , namun ia menyuruhku memanggilnya “Achan” saja.

************************

           Keesokan harinya saat di sekolah , aku sedang membahas soal rencana pertandingan bola yang tinggal sehari lagi hingga bel berbunyi , aku segera duduk di tempat dudukku dan menunggu guru pelajaran masuk kelas , namun yang masuk kelas adalah wali kelasku sambil menggandeng murid baru yang ternyata Ayana. “Silahkan duduk disamping Maman” karena tempat yang kosong hanya bangku sampingku. “eh ketemu kamu lagi man” katanya sambil tersenyum. “hehe iya chan” jawabku gugup. Hari itu aku lalui sedikit berbeda , sepertinya aku jatuh cinta pada Achan . Achan hobi tidur di kelas , saat istirahat pun dia lebih memilih untuk tidur di kelas daripada pergi ke kantin. Aku suka memperhatikan dia saat ia tertidur , wajahnya sangat cantik , aku baru bertemu ia kemarin tapi ia sudah bisa mencuri hatiku kataku dalam hati. Bel tanda masuk berbunyi , Achan terbangun dan tersenyum kepadaku , “Kamu suka tidur ya ?” tanyaku “iya , aku pernah loh tidur sampai 22 jam” sambil tersenyum . wah emang bener hobi tidur nih anak pikirku. Tidak ada hal yang spesial sampai bel pulang telah berbunyi
“Pulang bareng yuk” kataku sambil menepuk bahunya dari belakang “eh , kamu man , boleh deh , tapi ntar kalau papa aku datang gimana ?” “ntar aku yang bilang , tenang aja” “yaudah deh” kata dia sambil menaiki sepedaku. Saat perjalanan pulang pun kami terus bercanda hingga tak terasa sudah sampai di depan rumah Achan.
“Sampai besok ya chan” kataku “iya man , makasih ya” jawabnya sambil tersenyum “iya sama sama”

***********************
           Hari ini aku berencana menyatakan rasa cintaku pada Achan . namun aku tidak melihat ia masuk kelas , hingga bel berbunyi aku belum melihat dia
sampai datang Pak satpam memberitahukan kalau Ayana tidak masuk hari ini karena ia akan pergi ke Osaka,Jepang dengan ayahnya. Aku tidak percaya kalau hal ini terjadi , secepat ini pertemuan akan secepat itu pula perpisahan Aku dan Ayana . Sepulang sekolah aku segera menggenjot sepedaku untuk ke bandara , untung sekolahku tidak terlalu jauh dari bandara.
Segera setelah aku memasuki bandara , aku mencari ke sekeliling ruang tunggu , aku melihat Ayana sedang memainkan ponselnya , Dengan berlari aku menghampirinya. “Ayana” kataku “eh Maman , kamu sedang apa disini ?” “apa kamu akan pindah ke Jepang?” “iya , ada pekerjaan baru buat ayahku disana” “Achan , aku sayang kamu , aku cinta kamu chan” “apa ??” katanya terkejut “aku harap kamu mau membatalkan kepergianmu” kataku , namun belum sempat ia menjawab , ayahnya sudah memanggilnya “ Achan , ayo cepat berangkat” “iya pa” jawabnya setengah teriak “maaf man , aku harus segera pergi” katanya sembari meninggalkan aku. Aku melihat ia berbicara dengan ayahnya sesaat dan ia kembali padaku yang tertunduk lesu “Maman” sapanya “kamu tidak jadi berangkat chan ?” “papa membolehkanku tinggal disini karena rumah nenekku juga dekat dengan sekolah kita” jawabnya sambil tersenyum “itu artinya..” “iya , aku nggak jadi pergi” Betapa senangnya aku mendengar kata itu dari Achan “Makasih Tuhan , Engkau telah memberi hambamu ini rejeki yang sangat melimpah” kataku setengah teriak “udah ayo pulang” “tapi apa kamu mau aku bonceng naik sepeda terus ? “untuk Sepeda Cinta , kenapa tidak ?” jawabnya sambil tersenyum
dan kamipun bergandengan tangan meninggalkan bandara. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar